NAVIGASI

Jumat, 01 Agustus 2014

Bukti keterlibatan asing dibalik kubu jokowi


"Hal ini antara lain ditandai dengan keberadaan donatur kampanye Jokowi yang usahanya berafiliasi dengan kepentingan asing," kata Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon, Jakarta, Kamis (3/7).


Jakarta, Aktual.co — Negara luar yang selama ini banyak mengambil keuntungan ekonomi dari Indonesia akan senang jika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI karena mereka bisa leluasa mengeruk keuntungan dari Indonesia.
"Hal ini antara lain ditandai dengan keberadaan donatur kampanye Jokowi yang usahanya berafiliasi dengan kepentingan asing," kata Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon, Jakarta, Kamis (3/7).
Di bawah kepemimpinan Presiden SBY, keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang positif ditengah kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu, terpeliharanya stabilitas politik dan keamanan yang dinamis serta diplomasi luar negeri, telah menempatkan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam percaturan global, antara lain ditandai dengan ditempatkannya Indonesia sebagai anggota G-20.
"Hal tersebut tercipta karena adanya kepemimpinan pemerintahan yang memiliki kemampuan dan kecerdasan," jelasnya.
Ke depan, paska SBY, untuk menjaga keberlanjutan keberhasilan pembangunan, Indonesia membutuhkan Presiden yang berani mandiri, mampu dan cerdas. "Indonesia negara yang kaya dengan potensi SDA. Bagi negara luar lebih nyaman bila Indonesia menjadi negara yang stabil tapi tidak kuat dan lemah sehingga mudah dieksploitasi", bebernya.
Pada tahun 90-an era pemerintahan Suharto, Indonesia pernah disebut sebagai Macan Asia bahkan diramalkan akan tumbuh menjadi salah satu negara kuat ekonomi dunia karena kaya dengan potensi SDA dan keberhasilan pembangunan ekonominya. Sementara Prabowo selalu gelorakan visi kebangkitan Indonesia sebagai Macan Asia.
"Prabowo memiliki tekad, keberanian, kemauan, dan kemampuan untuk mewujudkan ide tentang kekayaan alam Indonesia sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Logikanya, hal inilah yang bikin tidak nyaman negara luar. Karena kalau Indonesia kuat, dikhawatirkan sebagai ancaman serta mereka tidak lagi bisa mengeksploitasi Indonesia untuk kemakmuran mereka", tutupnya.

Laporan: Adi Adrian
Ari Purwanto

Tidak ada komentar :

Bagikan