"Hal ini antara lain ditandai dengan keberadaan donatur kampanye Jokowi yang usahanya berafiliasi dengan kepentingan asing," kata Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon, Jakarta, Kamis (3/7).
Jakarta, Aktual.co — Negara luar yang selama ini banyak mengambil keuntungan ekonomi dari Indonesia akan senang jika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI karena mereka bisa leluasa mengeruk keuntungan dari Indonesia.
"Hal
 ini antara lain ditandai dengan keberadaan donatur kampanye Jokowi yang
 usahanya berafiliasi dengan kepentingan asing," kata Sekretaris Dewan 
Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon, 
Jakarta, Kamis (3/7).
Di bawah kepemimpinan 
Presiden SBY, keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang positif ditengah 
kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu, terpeliharanya stabilitas 
politik dan keamanan yang dinamis serta diplomasi luar negeri, telah 
menempatkan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam 
percaturan global, antara lain ditandai dengan ditempatkannya Indonesia 
sebagai anggota G-20.
"Hal tersebut tercipta karena adanya kepemimpinan pemerintahan yang memiliki kemampuan dan kecerdasan," jelasnya.
Ke
 depan, paska SBY, untuk menjaga keberlanjutan keberhasilan pembangunan,
 Indonesia membutuhkan Presiden yang berani mandiri, mampu dan cerdas. 
"Indonesia negara yang kaya dengan potensi SDA. Bagi negara luar lebih 
nyaman bila Indonesia menjadi negara yang stabil tapi tidak kuat dan 
lemah sehingga mudah dieksploitasi", bebernya.
Pada
 tahun 90-an era pemerintahan Suharto, Indonesia pernah disebut sebagai 
Macan Asia bahkan diramalkan akan tumbuh menjadi salah satu negara kuat 
ekonomi dunia karena kaya dengan potensi SDA dan keberhasilan 
pembangunan ekonominya. Sementara Prabowo selalu gelorakan visi 
kebangkitan Indonesia sebagai Macan Asia.
"Prabowo
 memiliki tekad, keberanian, kemauan, dan kemampuan untuk mewujudkan ide
 tentang kekayaan alam Indonesia sebesar-besarnya untuk kemakmuran 
rakyat Indonesia. Logikanya, hal inilah yang bikin tidak nyaman negara 
luar. Karena kalau Indonesia kuat, dikhawatirkan sebagai ancaman serta 
mereka tidak lagi bisa mengeksploitasi Indonesia untuk kemakmuran 
mereka", tutupnya.
Laporan: Adi Adrian
Ari Purwanto

Tidak ada komentar :
Posting Komentar