Aksi damai relawan prabowo-hatta diMK |
Propokasi dimulai oleh pihak polri |
Aksi brutal POLRI menyebabkan banyak jatuh korban |
Sejak tanggal 20 Agustus 2014 malam diberlakukan siaga-1 untuk kawasan Gedung MK bahkan meluas sampai ke seluruh Jakarta, seolah para "teroris" akan menyerbu! Sampai-sampai Tomy Soeharto yang lama tidak terdengar kabarnya memberi komentar di akun fb-nya (http://nasional.inilah.com/read/detail/2129000/tommy-soeharto-beraninya-melawan-rakyat-sendiri#.U_e3aMU0Wgx)
Tanggal 21 Agustus 2014 disaat para Hakim MK membacakan bagian pembukaan dari keputusannya, terjadilah insiden itu. Media massa pro Jokowi-JK tentu saja memuat kejadian itu dengan bumbu kata-kata yang dibikin "seram" agar pembacanya tertarik dan mengecam tindakan pendukung Prabowo-Hatta, seperti tulisan ini: Kronologi Kerusuhan Massa Pro-Prabowo di MK (http://www.tempo.co/read/news/2014/08/21/083601284/Kronologi-Kerusuhan-Massa-Pro-Prabowo-di-MK), seolah-olah terjadi "kerusuhan besar" seperti Mei 1998!
(Saat ini kita mungkin sudah bisa membedakan mana media massa netral dan mana media massa yang tidak bermutu dan tidak berimbang dalam pemberitaannya, jadi dengan perkembangan teknologi sekarang ini untuk apa buang-buang duit beli koran semacam itu mending mencari berita melalui internet atau halaman-halaman di fb dari sumber beragam yang bisa mengimbangi. Kekuatan pendukung Prabowo-Hatta adalah 50% rakyat Indonesia, bila semua kompak tidak membeli koran atau media massa semacam itu, maka mereka akan kehilangan omset/oplah yang cukup besar, biar tahu rasa dan cepat bangkrut!)
Berikut ini tulisan dari dua saksi mata yang mengalami langsung kejadian tersebut namun tidak dimuat oleh media massa, sehingga POLRI memanfaatkan media massa untuk membela jajarannya seolah perbuatan mereka itu sesuai prosedur dan alasan macam-macam untuk membela diri:
- http://www.kaskus.co.id/thread/53f6b75cbdcb17df1d8b45a0/saya-saksi-mata-dan-salah-satu-korban-demo-di-mk-kemarin/
- https://archive.today/59BG4
Anda yang tidak berada di tempat kejadian (TKP) silahkan menilai sendiri kejadian tersebut, dimana TKP Patung Kuda itu berjarak sekitar 700-800 meter dari gedung MK sedangkan massa meminta maju hanya 10 (sepuluh) meter tapi dijawab dengan tindakan represif - lebih tepat: tindakan ANARKIS - dari aparat POLRI! Pantaskah POLRI disebut pelindung masyarakat?
- Fadli Zon : Polisi Over Acting, Copot Kapolda! (http://m.wartabuana.com/read/fadli-zon--polisi-over-acting-copot-kapolda.html)
- Jenguk ke RSPAD, Prabowo Minta Para Korban Demo MK Bersabar (http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/08/21/23032871/jenguk.ke.rspad.prabowo.minta.para.korban.demo.mk.bersabar)
- Prabowo Santuni Relawan yang Jadi Korban Aparat (http://nasional.inilah.com/read/detail/2129839/prabowo-santuni-relawan-yang-jadi-korban-aparat#.U_fg38U0Wgw)
Menghadapi pendemo dalam urusan masa depan bangsa ini yang terpecah dalam dua kubu yang jelas, POLRI mungkin lupa bahwa gaji, persenjataan dan perlengkapan mereka sebanyak 50% berasal dari kubu rakyat Indonesia yang mereka hadapi dengan cara kekerasan itu!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar