NAVIGASI

Jumat, 08 Agustus 2014

Indonesia masih dijajah kapitalis hitam aseng dan asing



Seperti inilah salah satu yang menjadi dasar perjuangan politik Prabowo Subianto, berusaha mengembalikan esensi konstitusional UUD 45 terutama yang termaktub pada pasal 1, 2, dan 3.

Minimal indonesia harus mendapatkan keuntungan yg sepadan sesuai peraturan setandar investasi internasional tentang SDA, sebab selama ini indonesia cuma dapat keuntungan secuil dr begitu banyak kontrak SDA yang dikuasai cukong-cukong aseng dan asning yg sekarang rame-rame mendukung jokowi, dan itulah yg di istilahkan dgn kata bocor oleh prabowo, kalau SDA kita yg sdh terlanjur dikuasai mereka itu tidak bisa kita ambil kembali untuk dikelola sendiri yang untungnya demi rakyat, maka minimal kita bisa renegosiasi, agar kita punya uang cas yang besar untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan ekonomi dari bangsa-bangsa maju.

Dan jika hal itu tdk bisa kita lakukan maka selamanya indonesia hanya jadi bangsa kacung pemerintahnya tdk akan pernah punya cukup uang untuk mempercepat pembangunan bangsannya, dan lupakan saja mimpi indonesia bisa menjadi negara maju.

Seperti yang pernah dikatakan bung karno:

Biarlah kekayaan alam kita tersimpan sampai nanti putra putri bangsa ini yang akan mengolahnya sendiri.

( Bung Karno )



Tulisan dibawah ini dari Mbah Lalar ( salah satu senior didunia aswaja ) merasakan hal yang sama seperti yang diperjuangkan Prabowo Subianto :

Kesalahan leluhur akan ditanggung akibatnya oleh beberapa generasi berikutnya, penderitaan itu akan berakhir manakala generasi yang menanngung akibat itu bisa bersikap tepat dalam kesempatan melakukan kesalahan yang sama.

Atau generasi itu juga akan mewariskan penderitaan yang lebih menyengsarakan kepada generasi berikutnya daripada generasi sebelumnya.

Dan kita adalah generasi yang bahkan tidak tahu bahwa kita menanggung akibat dari kesalahan leluhur kita, dan mengulang kesalahan yang sama.

Maka dari itu, generasi sesudah kita akan mendapatkan kesengsaraan yang kita tidak pernah membayangkannya.

Generasi sengsara itu adalah anak anak kita sendiri.

Kesalahan terbesar Bangsa Indonesia adalah tidak pernah menyadari ketergantungan kehidupan bangsa lain kepada Bangsa Indonesia.

Solusinya adalah kita harus berani melepaskan diri dari ikatan ikatan perjanjian yang dibuat para kapitalis itu, yang tiada lain adalah demi keberlangsungan kehidupan bangsa bangsa tersebut tanpa memperdulikan apakah Tanah Air kita akan kiamat lebih dulu.

Migas, Emas dan pertambangan pertambangan itu harus dilepas dari mereka, dan Insyaallah Rakyat akan siap menumbalkan nyawanya demi generasi berikutnya.

Persetan dengan aturan aturan yang hanya ingin memperkaya mereka, persetan dengan Persatuan Bangsa Bangsat yang tidak pernah bisa menyelesaikan problem bangsa bangsa.

Kita pernah merdeka ketika berhadapan dengan peralatan perang canggih sedangkan kita hanya punya persatuan, semangat dan doa.

Akan ada banyak macan yang mengaum setelah tidur panjangnya, mana kala ketika bangun istana belantaranya telah penuh dengan tai buaya.

Salam Bangsat ToniBoster

Tidak ada komentar :

Bagikan