NAVIGASI

Selasa, 05 Agustus 2014

Jokowi - JK menang - Apakah KPU Curang?


“ Kemenangan “ Jokowi – JK dinodai Kecurangan yang dilakukan oleh KPU secara massif dan terstruktur.
Kalau semula sulit membuktikan bahwa KPU telah melakukan kecurangan secara massif dan terstruktur, maka dengan dikeluarkannya surat edaran Ketua KPU No 1449/KPU/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014 perihat Sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Mahkamah Konstitusi, yang ditujukan kepada PPK dan PPS secara berjenjang, maka terbuktilah kecurangan KPU dilakukan secara massif dan terstuktur.
Secara massif karena terbukti dilakukan secara bersama-sama dan terstruktur dengan bukti bahwa kecurangan itu dilakukan melalui sebuah perintah secara berjenjang sesuai dengan struktur yang ada dalam KPU.
Apapun alasan yang diajukan KPU akan tetapi, apa yang dilakukan KPU,adalah sebuah bukti kuat bahwa KPU telah melakukan intervensi terhadap hasil Pemilihan yang terekam dan tersimpan dalam Kotak suara secara massif dan terstruktur melalui sebuah perintah Ketua KPU.
Dengan membuka kotak suara yang disegel tanpa melibatkan para pihak yang menyetujui dan bersama-sama melakukan penyegelan, artinya KPU telah melakukan aksi sepihak dengan melanggar hak yang terlibat dalam pengamanan isi dukumen yang ada dalam Kotak Suara.
Upaya menghilangkan bukti-buklti otentik yang ada dalam Kotak Suara. Untuk diganti dengan data baru yang disesuaikan dengan hasil yang telah dipublish dan dijadikan dasar oleh KPU untuk menetapkan Pemenang Pilpres, itulah tuntutan yang layak ditujukan kepada KPU.
Bila dengan menghilangkan bukti otentik itu kemudian data yang ada dalam kotak suara kehilangan legitimasinya dan kemudian terjadi konflik berkepanjangan yang mengancam keamanan Negara, maka masuk dibalik TERALI BESI ADALAH TEMPAT YANG PALING SESUAI bagi Ketua dan para Komisioner KPU.
Karena apa yang dilakukan KPU telah merugikan dua pihak yang bersengketa baik pihak Jokowi – JK maupun pihak Prabowo - Hatta. Bahkan KPU telah melakukan pengkhianatan terhadap Negara dan Bangsa Indonesia.
Salam Prihatin buat Pemilu Presiden.


Tidak ada komentar :

Bagikan