GebrakNews - Sinyalemen pihak asing aktif intervensi pemilu presiden (pilpres) Indonesia sudah lama dilontarkan berbagai kalangan. RRC, Amerika Serikat, Singapura, Vatikan, Australia, Israel, bahkan Kanada sudah terindikasi jelas ikut cawe-cawe pada agenda politik terpenting Indonesia: Pilpres 2014.
Sebulan lalu, sehari sebelum pilpres 9 Juli 2014, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut ada upaya intelijen asing yang mencoba mempengaruhi (intervensi) hasil Pemilu Presiden Indonesia 9 Juli 2014.
"Sudah pasti (ada) peran asing itu. Tapi tidak apa-apa, biar rakyat yang menilai," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan mengenai testimoni jurnalis investigasi AS, Allan Nairn yang menyebut Prabowo pernah membuat pernyataan yang melecehkan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebelumnya, pada kesempatan Rakornas Persiapan Pemilu Presiden di Sentul, Bogor (3/6/2014), Presiden SBY memastikan pilpres Indonesia akan berjalan tertib dan damai. Semua permasalahan terkait pilpres - jika ada - akan diselesaikan sebaik-baiknya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada kesempatan acara berbuka puasa bersama di kediaman Ketua DPD Irman Gusman, bulan lalu (14/7/2014), Presiden SBY membandingkan kondisi Indonesia saat ini seperti pemilu presiden Afghanistan di mana dua kubu yang maju dalam pemilu presiden itu tak mencapai kata sepakat atas hasil pemilu hingga pihak Amerika Serikat turun tangan menjadi juru damai.
SBY meminta agar hal itu tidak terjadi di Indonesia.
"Saya lihat tayangan TV menyangkut kemelut Pilpres yang ada di Afghanistan, Menlu Kerry datang ke Kabul mengundang kedua capres yaitu Abdullah dan Ashraf Ghani, diakurkan bahkan Kerry mengatakan perlu diaudit kembali hasil KPU. Saya ajak rakyat Indonesia kalau ada kemelut mari kita selesaikan sendiri tidak perlu ada pihak lain yang jadi wasit jadi juru damai," ujar SBY.
Intervensi asing mengobok-obok kedaulatan dan urusan dalam negeri Indonesia juga dirasakan mantan Ketua DPR Akbar Tanjung.
"Ya pokoknya apakah kalian tidak merasakan negara asing (intervensi pemilu)? Saya merasakan," kata Akbar seusai sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014) siang.
Sebelumnya, dalam persidangan itu, Prabowo menyampaikan adanya intervensi dari beberapa negara asing terhadap pemilu di Indonesia. Salah satu temuannya, kata Prabowo, ada beberapa negara yang mengundang para bupati dan wali kota di Indonesia menjelang pemilu presiden.
"Intervensi asing yang bertujuan mempengaruhi proses pemilu presiden di Indonesia tidak boleh dibiarkan," tegas Prabowo di Gedung Mahkamah Konstitusi Rabu kemarin (6/8/2014).
Capres manakah yang begitu gencar didukung pihak asing dengan segala cara?
Tidak ada komentar :
Posting Komentar