RMOL. Pemerintah dan Rakyat Palestina mensyukuri dukungan kuat
pemerintah, parlemen, partai-partai politik dan organisasi-organisasi
kemasyarakatan, media massa serta kalangan mahasiswa dan aktivis lembaga
swadaya masyarakat di Indonesia selama ini.
Demikian disampaikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi seperti dikutip dari Antara pagi ini (Selasa, 24/6).
Dalam konteks bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina, berbagai pihak di Indonesia senantiasa mengulurkan tangan mereka, termasuk Partai Gerindra. Partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden itu pernah memberikan donasi senilai Rp 500 juta ketika Israel menginvasi Gaza beberapa waktu lalu, katanya.
Di mata Dubes Fariz, dukungan dan komitmen Indonesia pada Palestina yang merdeka dan berdaulat itu tidak pernah berubah dan senantiasa kuat sejak era Pemerintahan Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Semua mendukung kemerdekaan Palestina. Saya berharap kebijakan ini tidak berubah. Kami pun tidak ingin isu Palestina ini menjadi isu kontroversial. Sebaliknya kami ingin isu Palestina merupakan isu yang menyatukan bukan isu yang memisahkan orang-orang Indonesia," katanya.
Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Palestina, masyarakat internasional yang mendukung Palestina itu tidak hanya datang dari kalangan Muslim tetapi juga Kristiani dan pemeluk agama-agama dan kepercayaan yang lain, katanya.
"Masalah Palestina ini juga menyangkut isu keadilan," katanya. [zul]
Demikian disampaikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi seperti dikutip dari Antara pagi ini (Selasa, 24/6).
Dalam konteks bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina, berbagai pihak di Indonesia senantiasa mengulurkan tangan mereka, termasuk Partai Gerindra. Partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden itu pernah memberikan donasi senilai Rp 500 juta ketika Israel menginvasi Gaza beberapa waktu lalu, katanya.
Di mata Dubes Fariz, dukungan dan komitmen Indonesia pada Palestina yang merdeka dan berdaulat itu tidak pernah berubah dan senantiasa kuat sejak era Pemerintahan Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Semua mendukung kemerdekaan Palestina. Saya berharap kebijakan ini tidak berubah. Kami pun tidak ingin isu Palestina ini menjadi isu kontroversial. Sebaliknya kami ingin isu Palestina merupakan isu yang menyatukan bukan isu yang memisahkan orang-orang Indonesia," katanya.
Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Palestina, masyarakat internasional yang mendukung Palestina itu tidak hanya datang dari kalangan Muslim tetapi juga Kristiani dan pemeluk agama-agama dan kepercayaan yang lain, katanya.
"Masalah Palestina ini juga menyangkut isu keadilan," katanya. [zul]
Tidak ada komentar :
Posting Komentar