Jika proses Pilpres 2014 berjalan dengan jujur dan adil (Jurdil),
maka hasilnya juga akan baik. Namun jika sebaliknya, maka bisa hancur
negeri ini jika dipimpin dari produk Pilpres yang tidak berkualitas.
Oke, baiklah berikut ini Fakta yang kuat untuk menyimpulkan bahwa KPU
tidak becus kerja. Hal itu tentunya berimplikasi kepada kecurangan yang
massif terjadi di mana-mana.
#1. Mengenai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang aneh.
Hal ini terlihat dengan banyaknya ditemukan suara siluman yang bertujuan untuk menggelembungkan suara Kandidat tertentu. (baca disini).
#2. Di duga ada 37 Hacker ‘Asing’ Gelembungkan Empat Juta Suara Golput
Kasus ini sudah di tangani sama pihak Kepolisian. Dikabarkan bahkan
pelakunya warga cina atau yang akrab di panggil ‘Aseng’. Jadi ‘Asing’
juga ‘Aseng’. Berita tentang hal ini sudah banyak media yang meliput,
jadi Anda bisa googling aja dengan mudah.
#3. Anggota Komisioner KPU diduga tidak netral
Ini pengakuan dari Aria Bima, tim sukses Jokowi – Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa ada anggota KPU yang tidak netral. (lihat videonya disini ).
Selain itu voa-Islam.com
melaprokan bahwa Ketua KPU berpihak kepada salah satu capres, dan
terbukti pernah melakukan pertemuan. Bukan hanya itu, ternyata istri
Husni Kamil Malik ini adalah Endah Mulyani yang tak lain adik istri
Jusuf Kalla, Mufidah anak dari H. Buya Mi’ad (ayah) Sitti Baheram (ibu).
Nah lho… ternyata Husni Kamil Malik adik ipar dari Jusuf Kalla. Ini
bisa memungkinkan KPU tidak netral dalam bekerja, karena ada ‘konflik
kepentingan’ . (Baca disini)
#4. Kubu Prabowo sama Jokowi sama – sama menduga bahwa KPU Curang.
Pernyataan kubu Jokowi – JK kepada publik, bahwa hanya kecurangan
yang bisa mengalahkan kami. Pernyataan tersebut begitu massif
dimana-mana. Poin nomor tiga diatas juga mendukung hal ini.
Nah, Pihak Prabowo-Hatta juga menduga bahwa KPU curang, buktinya
dengan menolak hasil piplres dan minta diulang untuk beberapa TPS, namun
KPU tetap ‘ngotot’ mengumumkan Presiden terpilih dan melemparkan bola
panas ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Jika kedua kubu sudah mengakui bahwa KPU curang, maka wajar jika
Prabowo-Hatta menggugat KPU. Ini Konstitusional, bukan anarkis. #mikir
#5. Ditemukan Keanehan Data Hasil Scan Form C1 di Situs KPU
Tentu saja banyak masyarakat menduga ada kecurangan karena banyak
keanehan dan kejanggalan pada data hasil hasil scan form C1 Pilpres 2014
di situs resmi KPU, pilpres2014.kpu.go.id/c1.php
mulai dari data tertukar, dugaan kecurangan karena jumlah yang salah
dan lainnya. Ya, lebih dari 50 persen data C1 yang memuat data
pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden sebagian sudah
di-scan dan diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan Umum. (Baca disini ).
#6. Adanya LSM yang menggugat KPU
Beberapa hari sebelum rekapitulasi KPU tanggal 22 Juli 2014 yang
mengumumkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla menang, ada beberapa LSM
yang melaporkan KPU ke KPK (baca disini) dan meminta KPU menunda hasil perhitungan suara sampai 8 Agustus 2014 karena Pilpres 2014 dinilai cacat hukum. (baca disini).
7. Jutaan Suara Rakyat Hilang dimakan ‘Hantu’.
Selain kasus kecurangan penggelembungan suara, juga di temukan
banyaknya suara yang hilang. Artinya rakyat sudah mencoblos, cuma
suaranya hilang dimakan ‘hantu’. Aneh tapi nyata! Jumlah suara yang
hilang bukan sedikit, ada jutaan suara. (baca disini).
#8. Terjadinya pihak KPPS di TPS mencoblos surat suara sendiri (update 25/7)
Hal ini terjadi di daerah Papua berdasarkan hasil rekaman video yang
sudah banyak beredar. Banyak yang kecewa dengan kejadian tersebut,
karena sebenarnya banyak masyarakat Papua yang tidak melakukan hak
pilih, di samping lokasi TPS yang jauh, juga ternyata kertas suara sudah
di coblos sendiri oleh petugas KPPS.
Saksikan video sebagai bukti kecurangan Pilpres 2014 di bawah ini.
Tonton vidionya klik DISINI
“Penyelenggara pemilu kan KPU, jadi silakan KPU mengevaluasi,” ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014) yang dikutip dari Sindonews.
#9. Ada 265 kotak suara yang tidak dibuka dan dimusnahkan surat suaranya (update 25/7)
Tentu hal ini dilakukan oleh petugas KPU yang berada di TPS, jika dugaan ini benar, maka pasangan nomor 1 dan nomor 2 sama-sama dirugikan. Dan keduanya punya peluang untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Seperti dilansir dari inilahcom yang melaporkan bahwa, ada temuan dari tim Prabowo-Hatta yang menemukan adanya 265 kotak suara yang tidak dibuka dan dimusnahkan surat suaranya.
“Jika benar demikian, sebaiknya kedua kubu capres (calon Presiden) nomor urut 1 dan nomor urut 2 sama-sama mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Kosntitusi). Bahwa penyelenggara Pemilu dan pengawas Pemilu telah melakukan pelanggaran dan meminta agar diadakan pemungutan suara ulang diseluruh TPS yang diduga bermasalah,” kata Mudzakkir, Kamis (24/7/2014).
Menurutnya hal itu penting, agar pemenang Pilpres dipilih secara adil dan jujur.
“Jika menang karena perbuatan curang yang diduga dilakukan penyelenggara dan pengawas pemilu, semestinya malu sebagai pemenang yang akan memimpin negara berdasarkan Pancasila yang kita cintai,” ujarnya.
–
Itulah beberapa indikasi kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pilpres 2014.
Sebenarnya masih banyak lagi kecurangan, keanehan,keganjilan dalam pelaksanaan Pilpres 2014 ini, bagi pembaca yang mau menambahkan, silahkan tulis di kolom komentar ya. Atau jika ada yang salah, mohon dikoreksi. Terima kasih.
Intinya, sekecil apapun bentuk kecurangan, pelanggaran yang ada, rakyat harus tahu karena uang rakyat yang digunakan KPU untuk menyelenggarakan Pemilu 2014.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar